Hari ini tanggal 25 November saya lupa kalau hari ini hari guru kalau nggak lihat timeline yang ramai ngetweet selamat hari guru. Membicarakan hari guru, saya jadi teringat Ibu Ida. Wali kelas saya saat kelas 6 SD di SD Negeri 47 Jambi. Kenangan masa-masa SD pun teringat kembali.
Bu Ida, beliau adalah guru kesukaan saya.
Rumah Bu Ida seperti rumah kedua bagi murid kelas 6U SD Negeri 47.
Ketika kehilangan rasa percaya diri, Bu Ida yang meyakinkan saya bahwa saya bisa melakukan sesuatu yang saya rasa tidak mungkin.
Kata-kata dari Bu Ida selalu saya ingat ketika saya merasa di bawah.
Saat saya baru enam bulan menjalani masa SMP, Ayah dipindah tugaskan dari Jambi ke Palembang. Malam itu Bu Ida datang ke rumah. Pelukan terakhir dengan beliau waktu itu hampir membuat saya menangis.
Beliau memberi hadiah kenang-kenangan sebuah kamus bahasa Indonesia. Bu Ida tahu saya tertarik kepada sastra. Waktu itu saya belum mengerti kenapa bu Ida harus memberikan kamus bahasa Indonesia. Saya mengeluhkan dalam hati kenapa bukan benda yang lain kenapa harus kamus itu?
Sudah lebih dari sepuluh tahun saya nggak ketemu beliau. Saat saya pindah dari Palembang ke Semarang, saya sempat memberi tahu beliau.
Terakhir kali saya berbicara dengan beliau via telepon adalah ketika teman saya Ahmad datang ke Jambi dan mampir ke rumah Bu Ida. Itu sudah tiga atau empat tahun lalu.
Ada saat di mana saya sedang bingung. Saya mengingat beliau dan bagaimana beliau begitu percaya bahwa saya nantinya akan berhasil.
Selamat hari guru bu semoga Bu Ida sehat selalu.
No comments