Event Jatengfair sudah berlangsung sejak tanggal 5 Agustus, tapi saya baru tanggal 10 Agustus kemarin mengunjungi event yang diselenggarakan di PRPP (Jalan Anjasmoro - Tawang Mas).
Event yang berlangsung selama 31 hari dari tanggal 5 Agustus - 4 September ini akan diramaikan oleh lebih kurang 500 tenant.
Saya sengaja pergi ke Jatengfair tidak terlalu malam karena mulai buka jam 4 sore, agar masih bisa mendapatkan foto-foto. Hari Senin-Jumat Jatengfair buka dari 16.00-23.00, Sabtu 16.00-23.30, dan Minggu lebih pagi dari 11.00-23.30.
Tiket masuknya sendiri tidak terlalu mahal. Dari hari Senin-Jumat tiket dijual dengan harga 15.000 rupiah saja, hari Sabtu 20.000 rupiah dan, hari Minggu 25.000 rupiah. Harga disesuaikan hari, mungkin karena kalau weekend asumsinya lebih ramai jadi lebih mahal.
Sayangnya mbak dan mas penjual tiket tidak memberikan informasi dengan baik. Mereka sibuk ngomong masing-masing dengan bermaksud ramah atau bercanda ke pengunjung, tetapi jadinya ada informasi yang tidak disampaikan kalau kita nggak bertanya.
Misalnya informasi bahwa tiket tersebut memiliki kupon diskon tiga minuman air mineral. Dan, Informasi dimana tempat untuk menukarkan tiket yang bisa menjadi kupon undian tersebut. Mungkin sebaiknya sebelum masuk tanyakan yang perlu ditanyakan seperti letak mushola dan tempat penukaran kupon.
Untuk informasi tempat penukaran kupon undian terdapat di dekat Dancing Fountain. Untuk mushola dari pintu masuk jalan saja ke sebelah kiri sampai ujung. Untuk penukaran kupon diskon counter minuman di dekat Bianglala.
Ada banyak makanan di dalam jadi nggak perlu khawatir akan kelaparan selama jalan-jalan. Sebenarnya kebanyakan juga isinya penjual makanan. Hanya ada beberapa wahana yang ada di dalam jatengfair ini. Jadi Jatengfair sangat cocok buat yang suka kulineran karena ada banyak makanan yang bisa dicicipi di sana.
Saya sendiri karena kelaparan akhirnya mencoba sate ayam. Duh, sayangnya saya lupa nama tempat jualannya. Tapi kalau kalian melewati tenant Kampoeng Bank Jateng, nah di depannya persis itu ada penjual sate ayam.
Harga Sate ayam ini sekitar 22.000-25.000, kenapa nggak pasti? karena pertama saya nanya ke abangnya dia bilang 23.000 tanpa lontong, tapi pas saya bayar ke ibunya 22.000 dan, saya saat itu nggak protes. Dasar ya manusia giliran ternyata harus bayar lebih murah nggak protes, kalau ternyata lebih mahal baru deh protes 'tadi kan bilangnya segini, kok jadi segini'
![]() |
Sate ayam |
Sayangnya di sana petunjuknya kurang jelas. Tidak ada petunjuk, misalnya kalau kekiri itu ada apa saja, kalau mushola dimana, dan toilet terletak dimana. Meskipun ada tanda yang tertempel di depan toilet yang memberitahu kita kalau itu adalah toilet tetapi saat kita berjalan kita harus mencari-cari terlebih dahulu. Untungnya jalannya masih mudah untuk dihapal dan diikuti jadi nggak nyasar saat berada di dalam. Tapi buat orang yang pelupa kalau tidak ada petunjuk jalan juga jadi susah bisa muter-muter di dalam.
Wahana yang paling menarik menurut saya adalah bianglala. Sayangnya saat saya kesana saya nggak bisa melihat dancing fountain. Air mancurnya lagi nggak dihidupkan. Jadi cuma bisa foto-foto lampu-lampunya saja.
![]() |
Dancing Fountain |
Satu lagi yang menarik menurut saya adalah taman lampu yang banyak menjadi tempat foto orang yang pacaran. Yang nggak punya pacar jangan baper ya. Taman lampu ini tentunya bagus dan bisa dilihat ketika malam hari saja.
![]() |
Tempat pacaran |
Saran saya jangan pergi ke tempat jualan dengan dompet penuh uang tapi tanpa tujuan bisa-bisa beli yang nggak perlu. Dan, kalau ke jatengfair bawalah uang tunai karena di sana hanya terdapat mobile ATM machine milik Bank Jateng yang terletak setelah pintu masuk, jadi mudah dicari.
![]() |
ATM Bank Jateng |
Bagi keluarga yang membawa anak-anak jangan khawatir selain Bianglala juga ada wahana mobil-mobilan seperti yang biasanya ada di Simpang Lima. Dan, ada juga wahana Rumah Hantu, jadi bagi yang ingin menguji keberanian bisa mencoba wahana yang satu itu. Tempatnya tidak jauh dari tenant Kampoeng Bank Jateng
Bagi para perempuan muslim sebaiknya membawa mukena, karena di mushola sepertinya tidak disediakan mukena, tapi musholanya cukup bersih dan luas kok. Selain itu toiletnya juga bersih dan nggak kekurangan air jadi aman lah buat kalian yang habis makan terus dapet panggilan alam.
Sembilan puluh persen tenant yang terdapat di Jatengfair adalah makanan. Setiap kita berjalan pasi dapat kita temui penjual makanan, dari mulai kerak telur sampai jajanan yang biasa kita temui di supermarket. Mungkin memang difokuskan untuk makanan, karena penjual pakaian hanya ada beberapa dan itupun tidak terlalu menarik perhatian.
Sebuah pandangan bahwa event seperti ini ditujukan untuk kelas menengah mungkin sudah harus dibuang. Saya merasa event ini juga bisa dihadiri oleh kelas atas yang sedang mencari alternatif kuliner dengan suasana yang baru.
Saran saya adalah, mungkin dengan menambahkan petunjuk maka event ini akan lebih baik. Parkir yang mudah dengan tukang parkir yang cepat tanggap menurut saya juga penting dalam sebuah event dan di Jatengfair itu semua terakomodasi dengan baik.
Karena minim informasi sebagai pengunjung kita juga tidak boleh pasif. Bertanyalah pada panitia yang ada disekitar atau satpam misalnya jika ingin mencari sesuatu di sana. Kalau muter-muter nyari sendirian pastinya akan menghabiskan waktu dan tenaga.
Jangan lupa sempatkan untuk mampir ke Jateng Fair 2016 di PRPP ya. Terutama bagi pecinta kuliner yang ingin makan sambil jalan-jalan.
aku jga udah ke jateng fair...dancing fountain-nya bagus...stand-nya juga banyak, variatif dan lebih meriah
ReplyDeletetapi yaa itu, panitia kurang informatif ttg fasilitas2 yang ada di area event. coba kalo ada brosur panduan jatengfair, pengunjung bisa jadi lebih tahu ttg acara jatengfair :D
sayangnya aku nggak lihat dancing fountainnya, padahal pengin sekali hehe. Taman lampu-lampunya juga bagus menurutku.
Deleteiya setuju mas, kurang informatif.
semoga tahun depan lebih baik lagi hehe :)