Featured Slider

Kinanti Widiari's Portfolio

Kinanti Portfolio by Kinanti Widiari Lestari

Love, Laugh, Live

Hurt People, Hurt People
Pernah dengar istilah ini nggak? Orang yang sakit hati atau tersakiti juga akan menyakiti orang lain.
Mungkin juga berlaku untuk keadaan seperti ini, orang dengan trauma akan memberikan trauma juga ke orang lain.

Beberapa waktu belakangan ini saya banyak melakukan perenungan. Mencoba merefleksikan hal-hal yang terjadi di hidup saya dan dampaknya kepada batin saya.

Saya mencoba menonton video di YouTube tentang pemulihan luka batin dan trauma. Kesimpulan yang saya dapatkan dari video yang saya tonton tersebut adalah: kejadian di masa kini yang membuat saya bereaksi sedemikian rupa dan membuat perasaan tak nyaman, karena trauma yang telah terjadi di masa kecil.

Lalu yang saya pikirkan adalah, bagaimana caranya untuk menyembuhkan trauma tersebut agar saya dapat mengatasi apabila perasaan tak nyaman itu muncul kembali.

Saya bersyukur bahwa di usia saya saat ini menuju 34 tahun. Saya bisa menemukan akar permasalahan dari keresahan yang seringkali saya rasakan. 

Saya selalu memiliki tendensi untuk merasa stres dan menjadi sedih tiba-tiba. Saya cenderung sering menyalahkan diri sendiri, yang ternyata hal-hal tersebut berasal dari moment yang telah terjadi di masa kecil saya.

Salah satu video yang saya tonton adalah Podcast Fellexandro yang membahas tentang self healing bersama dengan Haemin Sunim. Dari obrolan tersebut dapat saya simpulkan bahwa anak kecil dalam diri manusia tidak pernah pergi dari inangnya. Bersama-sama ada juga orang dewasa di dalam inang ini yang sama-sama membutuhkan ruang. Anak kecil di dalam diri saya inilah yang mengalami trauma dan kemudian disebut inner child. Sehingga orang dewasa di dalam diri saya, yang harus memberikan asupan dari apa yang tidak didapatkan orang anak kecil di diri saya. Sisi saya yang dewasa lah yang harus mengasihi si anak kecil dalam diri saya sehingga Ia menyadari betapa Ia disayangi. 

Sepertinya saya akan mulai dari hal tersebut. 
Saya ingin menyayangi diri saya lebih banyak.
Saya ingin memuji diri saya lebih banyak.
Agar anak kecil di dalam diri saya bisa mendapatkan perasaan yang tidak Ia dapatkan dahulu.
Tapi, hal tersebut tak semestinya datang dari orang lain, melainkan dari diri saya sendiri yang sudah dewasa. 

Jika saya bisa kembali ke masa lalu dan bertemu saya saat masih kecil. Saya akan menyayanginya dan mengatakan bahwa Ia sangat dicintai dan hidupnya akan baik-baik saja. Ia akan tumbuh cemerlang dan akan pergi ke tempat-tempat yang indah.

Semoga saat anak kecil dalam diri saya kembali meronta. Saya bisa membuka kembali catatan ini dan mengingat betapa diri saya dicintai.


Memahami Sawang Sinawang Sebagai Sebuah Kewajaran


Seiring dengan bertambahnya usia saya menyadari bahwa rumput tetangga tidak selalu lebih baik. Ada banyak hal yang mungkin dirahasiakan agar rumput-rumput tersebut terlihat lebih hijau dibandingkan rumput di taman rumah kita sendiri atau kita memang tidak memiliki taman sehingga wajar kalau tidak bisa menanam rumput. Tetapi apa yang tidak kita miliki saat ini, terkadang dianggap sebagai ketidakmampuan kita untuk meraihnya, kekurangan dalam diri kita sehingga kita tidak setara dengan taman tetangga yang lebih hijau. Padahal ketiadaan taman di rumah kita diakibatkan pelebaran carpool karena mobil di rumah kita ada lebih dari satu. Ilustrasi tadi bermaksud memberi wawasan bahwa terkadang kita hanya fokus pada apa yang ingin kita lihat dan apa yang kita percaya saja, sehingga menutup kemampuan kita untuk melihat kemungkinan lainnya.

Tentang Specialty Coffee

Photo by nousnou iwasaki on Unsplash

Kamu mungkin pernah datang ke coffee shop dan melihat deratan canister yang berisi biji kopi dengan label yang tertera dari bermacam-macam tempat, daerah, bahkan negara. Mereka adalah kopi-kopi single origin, atau berasal dari satu daerah atau tempat. 
Metode seduh manual biasanya adalah cara yang paling tepat untuk mengolah kopi dari berbagai daerah ini. Kenapa? karena kopi single origin memilik citai rasa yang lebih kaya dibandingkan kopi house blend yang diperuntukkan untuk kebutuhan membuat campuran kopi dan susu (caffe latte, capucinno, etc)

Sudah Terlalu Tua untuk Officer Development Program



Saya membuka instagram dan mulai menelusuri akun pemberi informasi mengenai lowongan kerja. Sejumlah Bank ternama Indonesia sedang mencari fresh graduate untuk program penerimaan karyawan milik mereka yang disebut ODP (Officer Development Program). Sebuah notifikasi LinkedIn masuk, hanya pemberitahuan tentang teman baru di akun saya. Saya kemudian scrolling-scrolling LinkedIn dan membuka profile teman lama yang sekarang berkarir di Bank dan dulu masuk melalui ODP. Teringat kembali dua tahun lalu saat saya akhirnya lulus kuliah.

Branding, penting atau nggak?


Pernah denger atau baca kata branding atau brand awareness nggak? kayak misalkan ada temen kamu yang ngomong "personal branding di social media itu penting lho!" 

Sebenarnya apa sih branding itu? 

Ketika sebuah produk ingin dikenal maka ia akan melakukan branding. Branding adalah sebuah upaya yang dilakukan agar produk yang kita punya dapat melekat di pikiran konsumen. Misalkan saja ketika saya menyebutkan kata Apple, apa yang kamu pikirkan ketika membaca atau mendengar nama tersebut? apakah akan merujuk kepada buah apel? atau Apple perusahaan yang didirikan oleh Steve Jobs?

Menjadi Social Media Specialist


Barangkali ada sepuluh kali lebih cita-cita saya berubah.

Dulu banget waktu pindah dari Lampung ke Batam dan sementara tinggal di hotel. Saya merasa iri dengan orang-orang yang bekerja di hotel. Berpikir "kok enak sih" pikiran anak umur 5 tahun, dikira itu pada tinggal di hotel juga kali. Padahal mah kerja. Dari situ tiap kali ditanya cita-cita saya apa. Saya bilang pengin punya hotel. Wah jumawa sekali emang punya hotel kayak beli mainan, yaa namanya juga anak kecil.

Kenalan dengan Social Media Specialist

Photo by Erik Lucatero on Unsplash

Apakah kamu pengguna sosial media aktif? Berapa kali dalam sehari kalian membuka akun sosial media kalian? Kalau saya, saya sudah susah hidup tanpa Instagram. Jujur saja saya sudah mencoba berkali-kali uninstall Instagram, sampai pernah deactactive akun juga tapi, tidak berhasil. Tetap aja log in lagi.