Hurt People, Hurt People
Pernah dengar istilah ini nggak? Orang yang sakit hati atau tersakiti juga akan menyakiti orang lain.
Mungkin juga berlaku untuk keadaan seperti ini, orang dengan trauma akan memberikan trauma juga ke orang lain.
Beberapa waktu belakangan ini saya banyak melakukan perenungan. Mencoba merefleksikan hal-hal yang terjadi di hidup saya dan dampaknya kepada batin saya.
Saya mencoba menonton video di YouTube tentang pemulihan luka batin dan trauma. Kesimpulan yang saya dapatkan dari video yang saya tonton tersebut adalah: kejadian di masa kini yang membuat saya bereaksi sedemikian rupa dan membuat perasaan tak nyaman, karena trauma yang telah terjadi di masa kecil.
Lalu yang saya pikirkan adalah, bagaimana caranya untuk menyembuhkan trauma tersebut agar saya dapat mengatasi apabila perasaan tak nyaman itu muncul kembali.
Saya bersyukur bahwa di usia saya saat ini menuju 34 tahun. Saya bisa menemukan akar permasalahan dari keresahan yang seringkali saya rasakan.
Saya selalu memiliki tendensi untuk merasa stres dan menjadi sedih tiba-tiba. Saya cenderung sering menyalahkan diri sendiri, yang ternyata hal-hal tersebut berasal dari moment yang telah terjadi di masa kecil saya.
Salah satu video yang saya tonton adalah Podcast Fellexandro yang membahas tentang self healing bersama dengan Haemin Sunim. Dari obrolan tersebut dapat saya simpulkan bahwa anak kecil dalam diri manusia tidak pernah pergi dari inangnya. Bersama-sama ada juga orang dewasa di dalam inang ini yang sama-sama membutuhkan ruang. Anak kecil di dalam diri saya inilah yang mengalami trauma dan kemudian disebut inner child. Sehingga orang dewasa di dalam diri saya, yang harus memberikan asupan dari apa yang tidak didapatkan orang anak kecil di diri saya. Sisi saya yang dewasa lah yang harus mengasihi si anak kecil dalam diri saya sehingga Ia menyadari betapa Ia disayangi.
Sepertinya saya akan mulai dari hal tersebut.
Saya ingin menyayangi diri saya lebih banyak.
Saya ingin memuji diri saya lebih banyak.
Agar anak kecil di dalam diri saya bisa mendapatkan perasaan yang tidak Ia dapatkan dahulu.
Tapi, hal tersebut tak semestinya datang dari orang lain, melainkan dari diri saya sendiri yang sudah dewasa.
Jika saya bisa kembali ke masa lalu dan bertemu saya saat masih kecil. Saya akan menyayanginya dan mengatakan bahwa Ia sangat dicintai dan hidupnya akan baik-baik saja. Ia akan tumbuh cemerlang dan akan pergi ke tempat-tempat yang indah.
Semoga saat anak kecil dalam diri saya kembali meronta. Saya bisa membuka kembali catatan ini dan mengingat betapa diri saya dicintai.