Kenalan dengan Social Media Specialist

Photo by Erik Lucatero on Unsplash

Apakah kamu pengguna sosial media aktif? Berapa kali dalam sehari kalian membuka akun sosial media kalian? Kalau saya, saya sudah susah hidup tanpa Instagram. Jujur saja saya sudah mencoba berkali-kali uninstall Instagram, sampai pernah deactactive akun juga tapi, tidak berhasil. Tetap aja log in lagi.

Kepengin hidup tanpa gangguan insecure dari sosial media tapi kok susah banget. Apalagi sekarang kerja di bidang sosial media. Sebagai social media specialist penting banget untuk tahu perkembangan internet. 

Memangnya pekerjaan social media specialist itu bagaimana? Tentunya selain dikatakan jadi admin sebuah akun. Social media specialist bertanggung jawab atas citra yang ingin ditampilkan oleh akun tersebut. Social media saat ini bukan hanya untuk berbagi foto tetapi juga wadah untuk seseorang, perusahaan atau merk melakukan branding. Jualan di Instagram atau yang disebut online shop sudah satu langkah di belakang meskipun masih banyak yang melakukan. Tetapi saat ini social media menjadi tempat yang tepat untuk beriklan. 

Tujuan dari pengguna social media tentu berbeda-beda dan selama setiap pengguna menggunakan sesuai dengan kebutuhan mereka dan tidak melanggar aturan harusnya sah-sah saja. Tidak ada aturan bahwa tidak boleh berjualan di Instagram atau tidak boleh membeli followers tapi, kalau ketahuan sama Instagram bisa-bisa aktvitas kita di Instagram terblokir.
Sah-sah saja kalau mau membeli followers, hanya saja bakalan terlihat nanti saat ada engagement cuma sedikit. Padahal engagement rate juga menjadi tolok ukur apakah sebuah campaign berhasil.

Saat ini sangat banyak kita temui orang di Instagram yang disebut influencer atau key opinion leader atau bahasa kecenya adalah selebgram. Sama halnya seperti public figure yang mampu menggiring opini. Selebgram juga diharapkan dapat menggiring opini followersnya di Instagram. Makanya seseorang dapat disebut sebagai influencer atau key opnion leader ketika memiliki banyak followers. Masalahnya apakah followers yang ia miliki memang murni karena orang sukarela follow atau followers abal-abal alias beli followers. Tentu saja kalau beli followers akan berpengaruh pada engagement ratenya dan campaign dari klien jadi kurang berhasil. Makanya sebagai klien yang ingin menggunakan jasa influencer juga harus mengamati dan melihat dengan cermat bagaimana aktivitas influencer ini di Instagram.

Selain digital marketing seorang Social Media Specialist juga harus mengetahui trend saat ini. Seperti berita terkini dan juga perkembangan trend di internet. Tentu saja seiring berjalannya waktu kita mengetahui bahwa trend yang berlangsung di internet seringkali cepat berubah.
Seperti Tik Tok yang menggantikan Musically. Hal ini juga tidak terlepas karena mereka memiliki induk perusahaan yang sama. Trend Snapchat yang perlahan menghilang karena adanya Instagram Story. Jika ada sebuah kutipan yang menyatakan "tidak ada yang benar-benar baru di dunia ini" maka saya merasa saat ini trend cepat sekali berubah walaupun tidak ada yang benar-benar baru namun sesuatu akan sangat cepat tergantikan di masa sekarang jika tidak memiliki ciri khas.

Social Media menjadi salah satu alat promosi atau beriklan yang paling efektif saat ini. Menurut hasil survei WeAreSocial.net dan Hootsuite, Instagram merupakan platform media sosial dengan jumlah pengguna terbanyak ke tujuh di dunia. Selain sebagai jejaring sosial untuk berbagi foto, Instagram digunakan untuk memasarkan produk bisnis. Total pengguna Instagram di dunia mencapai angka 800 juta pada Januari 2018. (https://databoks.katadata.co.id)


Berdasarkan data tersebut dapat kita asumsikan bahwa Indonesia sebagai negara ketiga dengan jumlah pengguna aktif Instagram terbesar maka, mempromosikan sebuah produk, brand, perusahaan dsb. akan lebih mudah dan murah melalui digital advertise ketimbang dengan iklan di luar ruang seperti menggunakan billboard. Selain lebih mudah dan murah juga menjadi lebih efektif karena kita dapat menetapkan sasaran audience sesuai dengan kebutuhan kita. Untuk itu diperlukanlah Social Media Specialist dalam menganalisis perilaku pengguna Instagram atau platform social media lainnya yang akan kita gunakan sebagai media promosi. 

Terlihat mudah namun perkerjaan sebagai Digital Marketing atau Social Media Specialist bukanlah pekerjaan main-main yang hanya berkutat dengan social media saja. Seorang Social Media Manager harus dapat menguasai bagaimana teori marketing, bagaimana trend di internet, mengetahui brand atau produk yang akan dipromosikan, sehingga pekerjaan ini membutuhkan banyak riset dan analisis dari berbagai aspek. 
Social Media Specialist bukanlah orang yang pekerjaannya hanya mengupload konten ke social media dan scrolling feed home mereka namun seorang Social Media Specialist dapat dikatakan menjadi tim pemasaran di Social Media. 

Pengalaman saya sebagai Social Media Specialist selama satu tahun. Saya dituntut untuk mengerti bagaimana trend di Social Media. Bagaimana membuat mood board untuk digital asset yang kemudian akan dipublish di Instagram atau Facebook. Selain belajar tentang marketing saya juga harus setidaknya memiliki sense of art dan mampu menilai sebuah design yang baik atau foto yang bagus untuk dipublish di Social Media. Apa yang audience cari dan apa yang audience suka di Instagram? Hal-hal tersebut mungkin terlihat sepele karena saya terlihat seperti hanya sedang scrolling feed Instagram dan membuka explore.




Belum lagi perihal advertising. Mengatur sebuah campaign ads agar efektif dan berhasil tidaklah mudah. Berbagai riset harus dilakukan sebelumnya dan juga harus uji coba terus menerus 'formula' apa yang cocok untuk diterapkan ke brand atau produk yang sedang kita pegang.
Seorang guru sekaligus teman saya Septi yang membawa saya ke ranah Digital Marketing ini. Dia juga yang mengajarkan saya bagaimana mengatur sebuah campaign dan bagaimana melakukan riset untuk sebuah brand.

Bekerja sebagai Social Media Specialist bagi orang tua, rekan kuliah, dan keluarga mungkin terkesan aneh dan membingungkan. Mereka hanya belum tahu tentang bagaimana saya bekerja saat itu dan apa itu Social Media Specialist. Bagaimana dengan kamu? apakah sudah mengetahui tentang Social Media Specialist? 

9 comments

  1. Baru kali ini sungguh gue liat tulisan lo sepanjang dan serapi ini. sungguh

    ReplyDelete
  2. Tahu situs ini dari situsnya Nassirullah :) Salam kenal. Btw gara-gara baca pos ini, menawab pertanyaan di akhir pos, saya jadi tahu soal social media specialist (secara rinci) dari pos ini. Hehe :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terima kasih sudah berkunjung ke blog saya. Salam kenal juga yaa :))

      Delete
  3. Wow... tumben panjang tulisannya, dan aku suka aku suka....


    Uwuwuwwuwuwuwu

    Jadi socmed spesialist gitu ya...
    *hmmm

    ReplyDelete
  4. Jadi digital merketers emang susaaaah. Klien pengen follower tambah lah, engagement tinggi dll dlsb, tapi saat kita ajuin budget, dia balik kanan.

    Pas sudah cocok, konten yang kita buat minta disesuaikan dengan keinginan dia, padahal banyak hal yg membuat engagement jadi ga bagus(full text dlsb dkk)

    Jadi, sebelum deal atau salaman, kudu diberikan pengertian ke ke klien, bahwa kalau mau sukses produknya, ya kudu siap budget tinggi, pengenalan algoritma dllnya juga, dan akhirnya kudu diberikan pengertian bahwa budget untuk marketing kaya gini batasnya langit. Jadi, jangan ngarep "es teh sewu kok njaluk legi" 😅😂

    ReplyDelete
  5. Bagus mbakk kinn, aku juga lagi belajar bikin konten lebih menarik lagi soal kuliner. Instagram ku @movupgyo. Sudah pasti tahu kannn heee..

    ReplyDelete
  6. Sedang berproses menjadi Sosial media specialist kak, bimbing adek yaah

    ReplyDelete