Kinanti Widiari's Portfolio

Kinanti Portfolio by Kinanti Widiari Lestari

Dilema seorang pengguna gadget kece


Bagi kalian pecinta gadget pasti gak asing sama merk Apple. Itu loh gadget buatan Steve Jobs yang logonya Aple kegigit.

Skripsi adalah sebuah mahakarya

Hai, selamat datang di curhatan kegalauan saya tentang skripsi. Seperti yang udah saya bilang sebelumnya kalo saya lagi sibuk mengerjakan sesuatu bernama skripsi. Sebenernya sih gak sibuk-sibuk banget. Lebih banyak nganggur dan bengong sambil ngayal daripada mikir skripsi.

Kekuatan itu bernama kegagalan

Jangan tanya ini kegagalan ku yang keberapa.  Emang sih secara aku gak memenuhi kualifikasi banget buat daftar exchange ke Korea ini. Jujur tapi aku pengen banget, karena, ini kan ke Korea bukan negara lain tapi Korea, dan aku pengen banget.

Sekarang justru dengan kegagalan ini aku makin termotivasi buat lebih baik lagi. Buat belajar bahas korea dan mengenal apa yang aku suka lebih banyak. Buat aku proses untuk jadi sukses ini harus dinikmatin karena ini bagian dari hidup. Kegagalan itu bukan aib. Orang akan mencela ketika kita mendapatkan kegagalan. Tapi saat kita berhasil orang akan mendekati kita memuja kita tanpa melihat berapa banyak kegagalan yang kita raih sebelumnya. Sama seprti orangtuaku mereka akan melihat kegagalan tanpa melihat prestasi sebelumnya yang pernah aku raih.

Aku akhirnya menyadari bahwa aku akan lebih menyesal pada apa yang tidak kulakukan di masa lalu dibandingkan dengan apa yang sudah aku lakukan. Kegagalan adalah hal yang biasa terjadi akhir akhir ini. Jadi aku lebih terbiasa menerimanya.

Untuk kalian yang banyak menuai kegagalan. Tetap percaya dan berjalan lurus. Kalian pasti akan berada ditempat seharusnya kalian berada. Jika harus terpuruk percayalah bahwa itu bukan selamanya.

Review Film:Tae Guk Gi (2004) "Cerita mengharukan tentang persaudaraan"


Terus terang aja saya sedih banget pas nonton film ini, bahkan sampe akhirnya film ini selesai pun ketika saya ingat-ingat lagi, saya pasti bisa menitikan airmata.

Review Film: Frozen Flower (2008) "Kisah percintaan yang tragis"


The Frozen Flower  2008 Film Korea Selatan disutradarai oleh Yoo Ha . Kisah yang cukup kontroversial  tentang karakter dalam keluarga kerajaan yang mengejar cinta mereka. 

Si Cacing dan Kotoran Kesayangannya


Buku dengan judul yang menggelitik ini udah keluar setahun atau mungkin dua tahun lalu. Saya baru membacanya sekarang, itupun karena tante saya yang memberikan buku ini. 

Secangkir kopi di pagi hari


Sendu, rasanya saat nonton pertunjukkan teater. seperti mengorek kenangan lama yang dikubur didalam ingatannya membusuk bersama kenangan lain yang sengaja dilupakan.

Pertunjukkan Teater yang begitu dahsyat dan bergairah. Dulu dunia teater itu sangat dicintai dan diimpikan. tapi seperti mimpinya yang lain. dunia itu hanya ada dalam mimpinya.

setiap kali ia bercermin, ia bertanya kedalam dirinya sendiri apa yang benar-benar ia yakini sebagai keinginannya. bukan keinginan orang disekitarnya, bukan keinginan orangtuanya. tetapi apa yang ia yakini tidak benar-benar ia yakini. dia terlalu pengecut. dan mimpinya membusuk bersama luka dan kenangan lainnya, menunggu untuk hancur.

dulu IKJ itu begitu didamba dan dipuja, lalu sesaat tersadar "kamu mau jadi apa?"
kesenian itu cukup jadi hobi saja,tetapi jangan dijadikan pekerjaan. doktrin demi doktrin ia dengar, dan itu membuat dia yakin,membuat kepercayaannya hilang. dan apa yang dia perlihatkan sesungguhnya hanyalah ilusi.

frustasi dengan impiannya yang tidak jadi nyata, maka separuh hidupnya dia melakukan segalanya dengan penuh kepalsuan atau berakting. sadar bakatnya terbuang, maka dia juga membuang cita-citanya yang lain dan berusaha hidup normal.

apa itu hidup normal? gaya hidup yang dia berusaha mengerti. sayangnya dia sudah terlalu rusak untuk diperbaiki. dia sudah rusak.

tidak ada yang bisa kembali setelah segalanya dipertaruhkan dan dia tidak mendapat apa-apa. bahkan dia kebingungan mencari dirinya, ketakutan dengan bayang-bayang "hidup itu penuh persaingan,siapa yang kuat dia yang menang"

dia tidak lagi percaya pada hal-hal romantis lainnya, tidak kepada orang baik, dia hanya percaya pada rasa sakit dan pengkhianatan. dan percaya bahwa hal baik itu akan ia peroleh setelah kematian menghampirinya dan dia berada di surga. hal-hal lainnya hanyalah secangkir kopi di pagi hari, manis seperti impiannya, pahit ketika mengingat impian itu sudah membusuk bersama dengan kepercayaannya.