Tentu iming-iming gaji yang tinggi adalah alasan untuk bekerja kantoran, apalagi dengan pakaian seragam yang kece punya tentunya menambah gengsi pada diri seseorang.
Rasanya agak jarang teman yang menjawab akan bekerja di rumah. Waktu itu pekerjaan freelance atau bloger belum setenar sekarang.
Setelah lulus kuliah, pekerjaan saya selanjutnya adalah mencari pekerjaan. Lucu juga ya pekerjaan mencari pekerjaan, hehehe. Sepertinya semua orang mengalami hal tersebut begitu selesai kuliah. Saat wisuda euforia kegembiraan begitu besarnya keesokan harinya sudah pusing menjawab pertanyaan "kamu kerja di mana sekarang?" kenyataan memang terkadang cukup kejam dan tidak memberikan kita apa yang kita suka.
Mencari pekerjaan alias melamar pekerjaan di zaman sekarang bagaikan memancing di air keruh. Dulu saja sudah susah ya, apalagi sekarang. Manusia dituntut untuk lebih pintar, lebih kreatif dan lebih beruntung. Bagi yang pintar dan beruntung tidak terlalu sulit mendapatkan pekerjaan impian mereka. Sementara yang rata-rata saja harus bersabar agak lama dan berusaha lebih keras lagi.
Tapi, tentu saja tidak ada yang suka menganggur terlalu lama. Menunggu itu menjemukan, dan menunggu panggilan wawancara kerja itu rasanya lebih berdebar ketimbang menunggu ajakan jalan dari gebetan.
Dalam masa penantian panggilan wawancara dari melamar pekerjaan di sana-sini, saya putuskan untuk menulis di blog kembali sembari mengisi waktu luang. Awalnya saya menggunakan blog untuk menuliskan apa yang saya pikirkan. Saat itu saya belum tahu bahwa menjadi bloger dapat memberi pendapatan.
Memulai blog tidaklah sulit, konsisten menulislah yang sulit. Terkadang kebingungan mengisi konten di blog juga masalah. Mencari inspirasi menulis adalah perihal lain yang dapat terselesaikan dengan sering membaca dan terus menulis walaupun sedikit. Memperbanyak referensi itu penting. Berkenalan dengan orang-orang baru juga sama pentingnya untuk memperluas jaringan.
Mengikuti komunitas atau event menulis adalah salah satu cara untuk menambah wawasan dan jaringan. Event yang saya datangi mempertemukan saya dengan freelancer, bloger, content maker lainnya yang ternyata mereka bekerja di rumah.
Saya cukup terkejut saat itu ketika beberapa teman di social media yang akhirnya bertatap muka langsung, bercerita bahwa mereka mendapatkan penghasilan yang angkanya tidak sedikit. Mereka tidak pergi ke kantor. Kantor mereka adalah rumah atau coffee shop jika sedang bertemu dengan client. Pekerjaan ini dinamankan freelancer atau pekerja lepas, dan kerjanya pun bisa bermacam-macam seperti seorang designer bisa bekerja di rumah, atau seorang fotografer. Teman-teman yang saya temui kebanyakan adalah penulis yang menulis content untuk website client atau menjadi copy writer dari sebuah project.
"Menjadi freelancer juga memungkinkan kamu untuk bekerja sama dengan perusahaan besar lho, Kin!" kata teman saya yang sudah lama menjadi seorang pekerja lepas. Saya pikir enak sekali hidupnya teman saya ini. Di hari kerja, dia bisa jalan-jalan ke luar Kota. Hari libur pasti update-nya di Instastory sedang minum kopi di coffee shop sambil mantengin laptop. Katanya yang seperti itu dia sebut kerja.
Banyak yang belum tahu bahwa banyak orang yang tidak bekerja di kantor, mereka bekerja lepas dan tetap mendapatkan penghasilan yang lumayan. Memang sih, jawaban bekerja di perusahaan A atau B kadang terlihat lebih prestigious. Lalu hal ini membuka pikiran saya, kenapa tidak saya lakukan saja? bekerja di rumah.
Bekerja di rumah memberikan saya lebih banyak waktu untuk menikmati hidup. Saya tidak harus bangun terlalu pagi dan berlomba dengan waktu untuk sampai di kantor. Saya tidak menghadapi teman kantor yang menyebalkan atau suasana kantor yang tidak menyenangkan. Saya bebas menentukan jam kerja dan melakukan apa sembari kerja. Selain itu saya bisa bekerja di mana saja terutama di rumah karena pada dasarnya saya suka sekali berada di rumah. Bangun di pagi hari kemudian menyeduh kopi, setelah itu mulai bekerja sambil menyesap kopi perlahan. Saya bahkan mungkin punya waktu untuk tidur siang. Rapat dengan client melalui video call sembari menikmati secangkir teh di sore hari.
Masalah yang saya hadapi selanjutnya adalah saya tidak punya laptop yang mumpuni untuk bekerja. Jika saya bekerja di kantor tentu saja mereka akan menyediakan komputer atau laptop tetapi bekerja sebagai freelancer saya harus menyediakan kebutuhan kerja saya sendiri.
Kemudian saya bertanya pada teman saya yang selalu membantu dalam menjawab pertanyaan. Saya buka browser dan mengetik "laptop yang kuat untuk mengedit gambar, memutar video, menjalankan banyak aplikasi sekaligus dan juga surfing di internet dengan banyak tab" di mesin pencari Google. Saya menemukan banyak rekomendasi laptop, tapi ada satu yang membuat saya menjadi penasaran dengan spesifikasinya yaitu ASUS X555QG.
Setelah baca spesifikasinya di Google, saya cuma bisa bilang "laptop ini powerfull sekali"
Kemudian saya lirik harganya, pas juga nih di kantong. Meskipun saya bukan gamer atau editor video, tetapi rasanya menggunakan laptop lemot itu sungguh menguji kesabaran. Jadi kalau saya punya laptop yang spesifikasinya bisa dipakai main game-game berat pastinya untuk multitasking tidak akan sulit.
Nah, laptop ASUS X555QG ini didukung oleh prosesor yang memiliki empat core alias quad core untuk mengolah sistem komputasi dan informasi. Accelerated Processing Unit alias APU yang diberikan untuk perangkat ini adalah AMD APU A12-9720P yang punya kecepatan standar di 2,7GHz dan bisa mencapai kecepatan maksimum hingga 3,6GH untuk performa yang halus dan juga responsif.
Performa yang didukung dengan grafis yang bagus dan memory controller di bagian dalam yang canggih, membuat X Series ini ideal digunakan untuk kebutuhan komputerisasi saya sehari-hari atau menonton film dan video. Udah kebayang bisa streaming drama Korea favorite sambil nulis konten tanpa ngalamin yang namanya lemot.
Selain bertanya pada Google, saya kepoin juga dong tentang laptop ini ke teman saya yang sudah menggunakan dan kata dia sama sekali tidak ada keluhan.
"No lemot, no baper deh!" ujar Mimin teman saya.
"Kok jadi baper sih?" tanya saya bingung
"Iya kan kalau laptopnya lemot jadi baper, sedih gitu terus males-malesan mau ngerjain apa aja"
Saya manggut-manggut setuju. Benar juga kata Mimin, selama ini saya lihat ia sangat nyaman berada di depan laptopnya mungkin karena laptop ini memang benar-benar mendukung ia untuk melakukan apa saja.
"Terus yang lebih pentingnya lagi nih ya laptop ASUS X555QG ini memberikan konfigurasi dual channel pada memory controller. Sehingga melalui media penyimpanan (RAM) sebesar mencapai 8GB, perangkat ini dapat melakukan tugas 2 kali lebih cepat dibandingkan dengan komputer yang hanya menganut sistem single channel" Mimin memberikan penjelasan lebih lanjut dan saya masih sama seperti tadi cuma manggut-manggut sambil mikir "ini laptop keren banget"
Saya mengangkat tangan kanan dengan maksud memotong ucapan Mimin yang antusias sekali menjelaskan laptop kesayangannya.
"Bentar Min, laptop ini punya RAM 8GB bisa diupgrade gak itu?" tanya saya penasaran
"Wah kamu benar-benar deh, katanya sudah tanya sama Google?" nada Mimin setengah mengejek.
"Iya tapi saya bacanya buru-buru jadi kurang jelas, makanya ini tanya langsung sama kamu"
Mimin jadi seperti saya tadi. Dia ikut manggut-manggut.
"Gini Kin, untuk memaksimalkan kemampuan sistem dual channel dari perangkat ini, kamu bisa menambahkan satu keping memori RAM lagi berukuran 8GB pada perangkat ini,” Mimin menjelaskan. “Jadi dengan total 16GB, kemampuannya untuk mengolah sistem komputasi dan akan semakin memuaskan, selain itu untuk memberikan kenyamanan berterima-kirim data, kamu bisa menggunakan kumpulan port bermanfaat yang tersedia pada perangkat ini. Antara lain, HDMI, 2 USB A 3.0, 1 USB 3.1, audio jack, VGA port, dan RJ45 LAN. Gimana lengkap banget kan port-nya? Zaman sekarang biasanya jarang laptop ngasih port sebanyak dan selengkap ini"
Saya semakin tidak sabar untuk memiliki laptop kece ini. Tapi, Mimin kemudian membuyarkan lamunan saya
"Ngelamun aja sih Kin! Udah deh buruan beli ini laptop soalnya notebook ASUS ini cocok banget sama kamu yang suka nonton film karena untuk display, ASUS memberikan layar beresolusi HD (1366x768) dengan luas bidang pandang 15,6 inci. Ditambah lagi, teknologi Splendid yang dapat dipergunakan untuk memberikan kualitas tampilan layar lebih mengasyikan. Ada empat buah mode yang bisa dipergunakan pengguna untuk menyetel layar supaya nyaman antara lain, Normal Mode, Eye Care Mode, Vivid Mode, dan Manual Mode"
Semakin banyak Mimin menjelaskan, semakin larut pula imajinasi saya tentang memiliki laptop ASUS ini.
"nih yang kerennya lagi ya X555QG punya beragam fitur dan teknologi unggulan yang modern diantaranya Instant On, dimana ia mampu menghidupkan notebook dari mode sleep dalam waktu singkat hanya beberapa detik saja. Ada juga nih teknologi bernama IceCool yang mampu menjaga suhu notebook agar tetap nyaman digunakan walau dalam jangka waktu yang lama, jadi walaupun kamu seharian pakai laptop ini untuk kerja, ngegame, atau nonton film, laptop ini tidak akan overheat. Gimana Kin keren kan?" Akhirnya Mimin menyudahi penjelasannya.
"Iya Min keren banget. Saya jadi tidak sabar mau mencoba semua fitur yang kamu jelaskan tadi. Jadi min kalo boleh saya simpulkan laptop ASUS X555QG ini adalah laptop yang dirancang untuk produktif dan multimedia ya, pas banget sama apa yang sedang saya cari" Saya menyudahi obrolan manis dengan Mimin di coffee shop favorite saya itu. Memang saya sengaja janjian dengan Mimin untuk menanyakan kesannya terhadap laptop kesayangannya tersebut.
Saya semakin memantapkan hati untuk bekerja sebagai freelancer di rumah. Apalagi sekarang sudah ada laptop ASUS X555QG yang menemani saya melakukan semua pekerjaan. Tentu saja dengan harga yang pas di kantong laptop ini menjadi pilihan yang tepat untuk freelancer yang ingin bekerja di rumah tetapi juga masih sangat kece kalau dibawa meeting dengan client di coffee shop.
----
Wah, postingan kak Kinan sangat menarik dan mencerahkan. Kebetulan saya lagi mau ganti laptop lama karena udah uzur hehehe. Kayanya pilihan bakal jatuh ke ASUS X555QG. Thank you so much kak Kinan ^^ Sukses selalu, keep update your blog, yah.
ReplyDeleteTerima kasih sudah berkenan membaca dan meninggalkan komentar :))
DeletePaling suka kalo Kinanti nge-blog deh. Bahasanya anak muda banget. Semoga beruntung di blog kompetisi kali ini.
ReplyDeleteMakasih Jojoo udah mampir ke blog aku dan baca jugaaa. Aamiin aamiin
DeleteGimana nih! Apa enaknya aku ganti laptop aja sekalian ya?! Ganti ke ASUS X555QG?! Hah! Gimana?
ReplyDeleteGanti doong biar gak ketinggalan
DeleteTerus kalo lo ganti laptop itu gue minjem yak hihi. Kan enak kita ngopi bareng sambil kerja bareng :)))
ReplyDeleteiya lahh ngopi sambil kerja seru banget apalagi kalo udah pakai laptop baruuu makin wushh wushh aja
DeleteTerima kasih telah berpartisipasi dalam Blog Competition ASUS AMD – Laptop for Everyone. Good luck ya Kinan.
ReplyDeleteMakasih Mbak Uniek, semoga menang hehehe aamiinn
Deleteawalnya saya tertarik dengan judulnya, eh trnyata review laptop toh..
ReplyDeletebut nice review kk